Inggris - Bila Anda
ingin hubungan pernikahan atau percintaan tetap langgeng dan berjalan
hingga lama, ada baiknya untuk mengurangi waktu menggunakan layanan
sosial media. Studi mengungkap, banyak perpisahan hubungan terpicu
akibat sosial media.
Satu dari tujuh orang di Inggris mengaku mempertimbangkan mengajukan perceraian akibat melihat aktivitas mencurigakan dari pasangannya di Facebook, Twitter, Whatsapp, Snapchat, dan Skype. Demikian kesimpulan yang ditarik dari 2.000 orang responden sudah menikah di Inggris, demikian disitir dari Huffington Post, Jumat (1/5).
Sekitar seperempat responden dari penelitian yang dilakukan oleh firma hukum Slater and Gordon ini mengaku rutin berdebat dengan pasangannya setidaknya sekali dalam sepekan akibat urusan terkait sosial media. Sekitar 17 persen responden bahkan mengaku berdebat dengan pasangannya setiap hari akibat masalah ini.
Sementara di Amerika Serikat, pengacara perceraian sepakat, dalam lima tahun terakhir sosial media secara pesat menjadi sumber masalah dalam hubungan pernikahan. Di tahun 2010, sekitar 81 persen pengacara perceraian yang disurvei oleh American Academy of Matrimonial Lawyers menyaksikan peningkatan kasus yang menggunakan jejaring sosial sebagai alat bukti.
Para pengacara perceraian ini mengatakan, Facebook adalah sumber utama untuk mencari bukti di dunia maya. Bahkan, 66 persen pengacara perceraian mengaku menemukan bukti dengan menyisir situs jejaring sosial tersebut.
Satu dari tujuh orang di Inggris mengaku mempertimbangkan mengajukan perceraian akibat melihat aktivitas mencurigakan dari pasangannya di Facebook, Twitter, Whatsapp, Snapchat, dan Skype. Demikian kesimpulan yang ditarik dari 2.000 orang responden sudah menikah di Inggris, demikian disitir dari Huffington Post, Jumat (1/5).
Sekitar seperempat responden dari penelitian yang dilakukan oleh firma hukum Slater and Gordon ini mengaku rutin berdebat dengan pasangannya setidaknya sekali dalam sepekan akibat urusan terkait sosial media. Sekitar 17 persen responden bahkan mengaku berdebat dengan pasangannya setiap hari akibat masalah ini.
Sementara di Amerika Serikat, pengacara perceraian sepakat, dalam lima tahun terakhir sosial media secara pesat menjadi sumber masalah dalam hubungan pernikahan. Di tahun 2010, sekitar 81 persen pengacara perceraian yang disurvei oleh American Academy of Matrimonial Lawyers menyaksikan peningkatan kasus yang menggunakan jejaring sosial sebagai alat bukti.
Para pengacara perceraian ini mengatakan, Facebook adalah sumber utama untuk mencari bukti di dunia maya. Bahkan, 66 persen pengacara perceraian mengaku menemukan bukti dengan menyisir situs jejaring sosial tersebut.
beritasatu.com/Nadia Felicia/NAD
Huffington Post
No comments:
Post a Comment