Tuesday, 12 May 2015

PERMASALAHAN YANG ADA DI MASYARAKAT DESA

(Bagian pertama)

A. Kondisi yang ada

Desa desa yang berada di sekitar pengunungan Kendeng Selatan merupakan desa yang memiliki alam yang masih alami. Pepohonan masih banyak terdapat di sana sini, jalan yang berliku liku kadang menanjak kadang menurun, kanan kiri jalan masih banyak pepohonan.  Kalau kita melewati jalan jalan yang ada di pegunungan Kendeng Selatan khususnya di Kecamatan Somagede dan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas tidak jarang kita jumpai kanan kiri jurang. Terkadang kita juga jumpai perkampungan yang rata-rata penduduknya mengandalkan dari hasil jasa, hasil pertanian dan bercocok tanam di lahan tanah mereka yang ditanami tanaman bermacam macam. Ada yang ditanami tanaman singkong, ada juga yang ditanami pohon pisang, ada yang ditanami buah buahan, ada juga yang ditanami tanaman keras seperti pohon albasia, pohon cengkeh, pohon karet, pohon jati. Masyarakat desa di Kecamatan Somagede dan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas yang berada di lembah  pegunungan Kendeng Selatan mengandalkan dari hasil pertanian, bercocok tanam, jasa dan perdagangan. Dari semua itu, masih adanya permasalahan-permasalahan yang timbul
di masyarakat desa.
Permasalahan yang ada di masyarakat desa merupakan masalah dasar hidup manusia. Permasalahan dasar hidup manusia adalah tercukupinya papan, sandang dan pangan. Permasalahan lainnya adalah kurangnya pemerataan pembangunan yang terjadi terutama pembangunan infrastruktur di perdesaan. Pembangunan infrastruktur perdesaan bisa meningkatkan perekononiam masyarakat desa. Permasalahan yang sangat kompleks yang terjadi pada umumnya di masyarakat desa sekarang ini merupakan tugas bersama antara pemerintah dengan masyarakat desa itu sendiri untuk mencari solusi yang terbaik. Banyak bantuan yang mengalir ke pemerintahan desa, mulai dari kabupaten, propinsi dan Pemerintahan Pusat. Dari sekian banyaknya bantuan, salah satunya adalah program pemerintah yang berasal dari Pemerintah Pusat yaitu Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Pemerintahan desa khususnya yang berada di pegunungan Kendeng Selatan sangat berharap mendapatkan Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) ini. Harapan masyarakat desa juga sangat tinggi untuk mendapatkan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang digulirkan oleh pemerintah. Dari beberapa desa di sekitar pegunungan Kendeng Selatan Kabupaten banyumas, beberapa desa yang telah mendapatkan “hadiah” dari pemerintah pusat yaitu mendapatkan dana pembangunan infrastruktur desa dari Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Beberapa desa itu adalah desa Somagede, desa Klinting, desa Sokawera, desa Klinting, desa Somakaton untuk wilayah Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Desa Lainnya adalah desa Selanegara, desa Bogangin, desa Kemiri untuk wilayah Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Dua Kecamatan tersebut terletak pada sekitar pegunungan Kendeng Selatan. Kecamatan Somagede adalah kecamatan yang terletak di sebelah utara pegunungan Kendeng Selatan sedangkan Kecamatan Sumpiuh terletak di sebelah selatan Pegunungan Kendeng Selatan.
Masyarakat di daerah sekitar pegunungan Kendeng Selatan umumnya dan masyarakat desa di kecamatan Somegede dan Sumpiuh pada khususnya merupakan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani, buruh tani, pedagang, dan penjual jasa. Masyarakat yang perkampungannya terletak pada pegunungan Kendeng Selatan pada umumnya mengandalkan hasil pertanian. Rata rata masyarakat di daerah pegunungan Kendeng Selatan adalah masyarakat yang berpendidikan rendah dan berpenduduk miskin. Mereka kesulitan biaya untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor pendanaan. Banyak dari mereka yang hanya sampai tingkat SMU/SMK atau sederajat. Pada masa sekarang, generasi muda masyarakat tersebut rata rata setelah lulus dari SMU/SMK, mereka berorentasi untuk mencari pekerjaan. Banyak pula dari para pemuda desa tersebut bercita-cita mendapat pekerjaan di ibukota Negara. Mereka beranggapan bahwa ibukota Negara banyak harapan yang dapat mereka wujudkan, banyak peluang pekerjaan bagi mereka. Memang Jakarta adalah ibarat sebuah kota emas yang mereka tuju. Kenyataan tersebut dapat menjadi salah satu kendala di desa. Kebanyakan dari mereka, pemuda penerus bangsa tidak mau meneruskan profesi orang tua mereka sebagai petani dan pekebun. Mereka menganggap bahwa pekerjaan sebagai petani merupakan pekerjaan yang tidak menghasilkan uang. Mereka lebih memilih menjadi buruh bangunan, buruh pabrik, buruh pertokoan, PRT di kota kota besar terutama Jakarta bahkan sebagai TKI/TKW di luar negeri. Sektor pertanian adalah sektor yang membutuhkan banyak sekali tenaga kerja, mulai dari tahapan pengolahan tanah, masa tanam sampai masa panen. Ada kekawatiran, jika para generasi muda lebih berorientasi lebih memilih menjadi buruh bangunan, buruh pabrik, dan lain lain maka regenerasi profesi petani akan terkendala.
Desa yang berada di lembah sebelah utara pegunungan ini masih terdapat banyak lahan pertanian berupa sawah, sedangkan desa yang berada di pegunungan Kendeng Selatan lebih sedikit lahan pertanian yang dikarenakan faktor topografi lahan tanahnya yang tidak memungkinkan untuk dijadikan persawahan. Topografi desa yang berada di pegunungan berupa tanah perbukitan yang terjal, tanah yang terdapat bebatuan, banyak pula yang mempunyai perbedaan elevasi yang tinggi, dan lain sebagainya yang menyebabkan tidak dimungkinkannya untuk membuat areal persawahan. Hal itulah yang menjadikan salah satu dari beberapa penyebab yang menjadikan masyarakat desa memilih menanam jenis tanaman keras. Di sisi lain, desa desa yang wilayahnya terdapat di pegunungan Kendeng Selatan mempunyai potensi sektor pariwisata yang bagus. Pemandangan yang indah terlihat ketika melihat daerah yang lebih rendah. Hamparan sawah, ladang, perumahan penduduk terlihat begitu indah ditambah sejuknya udara yang ada. Daerah di pegunungan Kendeng Selatan yang merupakan wilayah Kabupaten Banyumas masih banyak pepohonan. Hal ini membuat udara yang dihirup terasa segar dibanding menghirup udara di kota. Faktor alam yang masih terdapat banyak hutan rakyat, polusi udara yang sedikit menambah nikmatnya ketika kita berada di daerah ini. Pemandangan yang sangat indah juga dijumpai ketika melihat pada malam hari. Kelap kelip lampu daerah yang lebih rendah terlihat dengan jelas membuat pemandangan menjadi indah. Lampu-lampu kendaraan yang berlalu lalang menambah indahnya pemandangan. Apalagi waktu langit tidak mendung, kita bisa melihat bintang bintang yang banyak yang menghiasi langit. Desa desa yang wilayahnya di pegunungan antara lain : desa Klinting, desa Sokawera bagian selatan dan desa Somagede bagian selatan. Desa Somagede bagian utara, desa Sokawera bagian utara, dan desa Somakaton merupakan wilayah desa yang berada di lembah pegunungan atau dataran rendah yang dibatasi oleh sungai Serayu yang masih terdapat areal persawahan.



  
Gb.1 Salah satu jalan yang ada dan hamparan persawahan di salah desa di Kec. Somagede Kab. Banyumas

Tidak hanya desa di kecamatan Somagede, desa di wilayah Kecamatan Sumpiuh yang berada di daerah dataran tinggi, lahan penduduk ditanami berbagai tanaman salah satunya pohon kelapa. Sebagian masyarakat desa ini mengandalkan perekoniam mereka dari hasil pohon kelapa. Sebagian mereka menjadi penderes kelapa yang kemudian dari hasil penderes kelapa diolah menjadi gula kelapa. Gula kelapa yang sudah jadi disetorkan ke pengumpul atau langsung dijual di pasar. Tidak sedikit dari penderes kelapa, memperoleh hasil dan membawa hasil deresan tersebut penuh perjuangan. Tidak sedikit jalan yang harus dilalui tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor. Beberapa mereka harus berjuang dengan berjalan kaki. Jalan yang tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor tersebut merupakan jalan yang berupa jalan tanah. Ketika musim penghujan tiba, jalan tanah tersebut menjadi licin, sehingga membuat pejalan harus berhati hati agar tidak terpeleset. Penduduk di wilayah ini sepertinya sudah terbiasa akan keadaan yang ada. Mereka terlihat tidak merasa bersusah payah untuk hilir mudik.
Beberapa penduduk desa di kecamatan Somagede dan Kecamatan Sumpiuh, penduduk desa ada yang  memilih menanam pohon durian di lahan mereka. Pada masa masa sekarang, pohon durian banyak sekali permintaan, baik mulai dari bibit pohon durian, maupun buah durian. Beberapa desa di kecamatan Somagede dan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentra penghasil durian. Durian yang menjadi andalan adalah durian jenis montong. Durian montong mempunyai rasa yang enak, dagingnya tebal, berbiji kecil dan bertekstur lembut. Pada musim buah durian, durian montong banyak sekali yang ingin mencicipinya. Orang-orang di sekitar wilayah karesidenan Banyumas sangat menyukai durian montong ini. Banyak juga orang-orang yang berada diluar karesidenan Banyumas yang menyukainya juga. Banyak juga orang yang berasal dari daerah Yogyakarta ataupun Jakarta yang menyukai durian montong. Pada musim panen, mereka sengaja dating untuk membeli durian montong ini.
Letak desa yang berada di daerah pegunungan yang lahan penduduknya tidak dimungkinkannya dibuat persawahan, penduduk desa cenderung mengandalkan dari hasil bercocok tanam di lahan tanah mereka. Sebagian dari mereka memilih untuk menanam tanaman keras. Selain pohon durian dan pohon kelapa, ada yang menanam pohon karet, pohon albasia, dan tanaman keras lainnya. Beberapa lahan masyarakat dan perkampungan masyarakat yang berada di pegunungan Kendeng Selatan masih terisolasi, akses jalannya masih berupa jalan tanah ataupun jalan makadam. Ada juga sekolah dasar yang terletak di daerah pegunungan yang akses jalan menuju ke sekolahan masih berupa jalan tanah ataupun jalan makadam. Ketika musim hujan, menyulitkan masyarakat desa untuk melalui akses jalan tanah tersebut. Jalan tanah yang basah biasanya licin sehingga menyulitkan kendaraan yang melalui. Selain jalan tanah yang masih berupa tanah ada jalan yang kanan kirinya berupa jurang sehingga menambah sulit untuk melalui jalan tersebut. Belum lagi jika dilalui truk yang bermuatan berat sehingga membuat rusak jalan tersebut. Pemerintah desa yang berada di daerah pegunungan Kendeng Selatan, biasanya kesulitan untuk menangani masalah infrastruktur terutama jalan-jalan tersebut. Kendala yang umum adalah kendala dana yang ada.

  
Gb.2. Salah satu jalan yang ada dan hamparan persawahan di salah desa di Kec. Sumpiuh Kab. Banyumas

Kondisi desa yang berada di lembah pegunungan Kendeng Selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di selatan pegunungan tak jauh berbeda. Masih banyak infrastruktur yang harus dibangun untuk memajukan perekonomian masyarakat desa. Masyarakat desa yang berada di lembah pegunungan Kendeng Selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di selatan pegunungan rata-rata mengandalkan dari hasil pertanian dan perdagangan. Masih banyak areal persawahan di desa yang berada di lembah pegunungan Kendeng selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di selatan pegunungan, tetapi masih adanya beberapa saluran irigasi yang perlu diperbaiki sehingga meningkatkan kemudahan dalam bercocok tanam. Saluran irigasi yang masih berupa saluaran air yang kanan kirinya tanah seringkali mengalami kebocoran jika air mengalir, sehingga area sawah yang berada di sekitar ujung saluran acapkali tidak mendapatkan air. Hal ini sering terjadi pada masa musim tanam pada musim kemarau. Hal ini biasanya menyebabkan adanya kondisi yang tidak kondusif dikarenakan adanya air untuk mengaliri sawah yang dipeributkan, bahkan pernah terjadi suatu pertengkaran hanya gara-gara air irgasi. Pada musim penghujan, hal ini tidak terjadi karena air biasanya sangat melimpah.

Gb. 3. Salah satu saluran irigasi yang ada di desa Sokawera Kec. Somagede Kab. Banyumas
Ada juga terdapat pasar baik desa yang berada di lembah pegunungan Kendeng selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di selatan pegunungan. Pasar yang ada adalah sebuah pasar tradisional. Berbagai barang komoditas masuk ke pasar tersebut, dan biasanya berasal dari daerah sekitarnya. Pasar di daerah Kecamatan Sumpiuh lebih besar dan lebih ramai dibandingkan pasar yang ada di kecamatan Somagede, karena pasar yang di kecamatan Sumpiuh terletak pada jalan utama yaitu jalur selatan Jawa Tengah yang selalu ramai dilalui oleh kendaraan lintas kabupaten bahkan lintas propinsi. Pasar yang ada diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat desa di sekitarnya. Hasil pertanian, hasil bercocok tanam dan lainnya yang berasal dari masyarakat desa bisa dijual di pasar tersebut, untuk itu perlunya pembangunan infrastruktur yang merata untuk menunjang semua itu.  Berbagai upaya telah diusahakan untuk mendukung memperbaiki perekonomian masyarakat desa. Salah satu cara memperbaiki perekonomian desa adalah membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada di desa desa sekitar pegunungan Kendeng Selatan yang berada di wilayah Kabupaten Banyumas. 

Bersambung...

No comments:

Post a Comment