(Bagian pertama)
Bersambung...
A.
Kondisi yang ada
Desa
desa yang berada di sekitar pengunungan Kendeng Selatan merupakan desa yang
memiliki alam yang masih alami. Pepohonan masih banyak terdapat di sana sini,
jalan yang berliku liku kadang menanjak kadang menurun, kanan kiri jalan masih
banyak pepohonan. Kalau kita melewati
jalan jalan yang ada di pegunungan Kendeng Selatan khususnya di Kecamatan
Somagede dan Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas tidak jarang kita jumpai
kanan kiri jurang. Terkadang kita juga jumpai perkampungan yang rata-rata
penduduknya mengandalkan dari hasil jasa, hasil pertanian dan bercocok tanam di
lahan tanah mereka yang ditanami tanaman bermacam macam. Ada yang ditanami
tanaman singkong, ada juga yang ditanami pohon pisang, ada yang ditanami buah
buahan, ada juga yang ditanami tanaman keras seperti pohon albasia, pohon
cengkeh, pohon karet, pohon jati. Masyarakat desa di Kecamatan Somagede dan
Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas yang berada di lembah pegunungan Kendeng Selatan mengandalkan dari
hasil pertanian, bercocok tanam, jasa dan perdagangan. Dari semua itu, masih
adanya permasalahan-permasalahan yang timbul
di masyarakat desa.
Permasalahan
yang ada di masyarakat desa merupakan masalah dasar hidup manusia. Permasalahan
dasar hidup manusia adalah tercukupinya papan, sandang dan pangan. Permasalahan
lainnya adalah kurangnya pemerataan pembangunan yang terjadi terutama
pembangunan infrastruktur di perdesaan. Pembangunan infrastruktur perdesaan
bisa meningkatkan perekononiam masyarakat desa. Permasalahan yang sangat
kompleks yang terjadi pada umumnya di masyarakat desa sekarang ini merupakan
tugas bersama antara pemerintah dengan masyarakat desa itu sendiri untuk
mencari solusi yang terbaik. Banyak bantuan yang mengalir ke pemerintahan desa,
mulai dari kabupaten, propinsi dan Pemerintahan Pusat. Dari sekian banyaknya
bantuan, salah satunya adalah program pemerintah yang berasal dari Pemerintah
Pusat yaitu Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Pemerintahan desa
khususnya yang berada di pegunungan Kendeng Selatan sangat berharap mendapatkan
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) ini. Harapan masyarakat desa
juga sangat tinggi untuk mendapatkan salah satu program pemberdayaan masyarakat
yang digulirkan oleh pemerintah. Dari beberapa desa di sekitar pegunungan
Kendeng Selatan Kabupaten banyumas, beberapa desa yang telah mendapatkan
“hadiah” dari pemerintah pusat yaitu mendapatkan dana pembangunan infrastruktur
desa dari Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Beberapa desa itu
adalah desa Somagede, desa Klinting, desa Sokawera, desa Klinting, desa
Somakaton untuk wilayah Kecamatan Somagede Kabupaten Banyumas. Desa Lainnya
adalah desa Selanegara, desa Bogangin, desa Kemiri untuk wilayah Kecamatan
Sumpiuh Kabupaten Banyumas. Dua Kecamatan tersebut terletak pada sekitar
pegunungan Kendeng Selatan. Kecamatan Somagede adalah kecamatan yang terletak
di sebelah utara pegunungan Kendeng Selatan sedangkan Kecamatan Sumpiuh
terletak di sebelah selatan Pegunungan Kendeng Selatan.
Masyarakat di daerah sekitar pegunungan
Kendeng Selatan umumnya dan masyarakat desa di kecamatan Somegede dan Sumpiuh
pada khususnya merupakan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai
petani, buruh tani, pedagang, dan penjual jasa. Masyarakat yang perkampungannya
terletak pada pegunungan Kendeng Selatan pada umumnya mengandalkan hasil pertanian.
Rata rata masyarakat di daerah pegunungan Kendeng Selatan adalah masyarakat yang
berpendidikan rendah dan berpenduduk miskin. Mereka kesulitan biaya untuk
melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi karena faktor pendanaan. Banyak dari
mereka yang hanya sampai tingkat SMU/SMK atau sederajat. Pada masa sekarang,
generasi muda masyarakat tersebut rata rata setelah lulus dari SMU/SMK, mereka
berorentasi untuk mencari pekerjaan. Banyak pula dari para pemuda desa tersebut
bercita-cita mendapat pekerjaan di ibukota Negara. Mereka beranggapan bahwa
ibukota Negara banyak harapan yang dapat mereka wujudkan, banyak peluang
pekerjaan bagi mereka. Memang Jakarta adalah ibarat sebuah kota emas yang
mereka tuju. Kenyataan tersebut dapat menjadi salah satu kendala di desa.
Kebanyakan dari mereka, pemuda penerus bangsa tidak mau meneruskan profesi orang
tua mereka sebagai petani dan pekebun. Mereka menganggap bahwa pekerjaan
sebagai petani merupakan pekerjaan yang tidak menghasilkan uang. Mereka lebih
memilih menjadi buruh bangunan, buruh pabrik, buruh pertokoan, PRT di kota kota
besar terutama Jakarta bahkan sebagai TKI/TKW di luar negeri. Sektor pertanian adalah
sektor yang membutuhkan banyak sekali tenaga kerja, mulai dari tahapan
pengolahan tanah, masa tanam sampai masa panen. Ada kekawatiran, jika para
generasi muda lebih berorientasi lebih memilih menjadi buruh bangunan, buruh
pabrik, dan lain lain maka regenerasi profesi petani akan terkendala.
Desa yang berada di lembah sebelah utara
pegunungan ini masih terdapat banyak lahan pertanian berupa sawah, sedangkan
desa yang berada di pegunungan Kendeng Selatan lebih sedikit lahan pertanian
yang dikarenakan faktor topografi lahan tanahnya yang tidak memungkinkan untuk
dijadikan persawahan. Topografi desa yang berada di pegunungan berupa tanah
perbukitan yang terjal, tanah yang terdapat bebatuan, banyak pula yang
mempunyai perbedaan elevasi yang tinggi, dan lain sebagainya yang menyebabkan
tidak dimungkinkannya untuk membuat areal persawahan. Hal itulah yang
menjadikan salah satu dari beberapa penyebab yang menjadikan masyarakat desa
memilih menanam jenis tanaman keras. Di sisi lain, desa desa yang wilayahnya
terdapat di pegunungan Kendeng Selatan mempunyai potensi sektor pariwisata yang
bagus. Pemandangan yang indah terlihat ketika melihat daerah yang lebih rendah.
Hamparan sawah, ladang, perumahan penduduk terlihat begitu indah ditambah
sejuknya udara yang ada. Daerah di pegunungan Kendeng Selatan yang merupakan
wilayah Kabupaten Banyumas masih banyak pepohonan. Hal ini membuat udara yang
dihirup terasa segar dibanding menghirup udara di kota. Faktor alam yang masih
terdapat banyak hutan rakyat, polusi udara yang sedikit menambah nikmatnya
ketika kita berada di daerah ini. Pemandangan yang sangat indah juga dijumpai
ketika melihat pada malam hari. Kelap kelip lampu daerah yang lebih rendah
terlihat dengan jelas membuat pemandangan menjadi indah. Lampu-lampu kendaraan
yang berlalu lalang menambah indahnya pemandangan. Apalagi waktu langit tidak
mendung, kita bisa melihat bintang bintang yang banyak yang menghiasi langit. Desa
desa yang wilayahnya di pegunungan antara lain : desa Klinting, desa Sokawera
bagian selatan dan desa Somagede bagian selatan. Desa Somagede bagian utara,
desa Sokawera bagian utara, dan desa Somakaton merupakan wilayah desa yang
berada di lembah pegunungan atau dataran rendah yang dibatasi oleh sungai
Serayu yang masih terdapat areal persawahan.
Gb.1 Salah satu jalan yang ada dan hamparan persawahan di salah desa
di Kec. Somagede Kab. Banyumas
Tidak hanya desa di kecamatan Somagede, desa
di wilayah Kecamatan Sumpiuh yang berada di daerah dataran tinggi, lahan
penduduk ditanami berbagai tanaman salah satunya pohon kelapa. Sebagian
masyarakat desa ini mengandalkan perekoniam mereka dari hasil pohon kelapa. Sebagian
mereka menjadi penderes kelapa yang kemudian dari hasil penderes kelapa diolah
menjadi gula kelapa. Gula kelapa yang sudah jadi disetorkan ke pengumpul atau
langsung dijual di pasar. Tidak sedikit dari penderes kelapa, memperoleh hasil
dan membawa hasil deresan tersebut penuh perjuangan. Tidak sedikit jalan yang
harus dilalui tidak bisa dilalui dengan kendaraan bermotor. Beberapa mereka
harus berjuang dengan berjalan kaki. Jalan yang tidak bisa dilalui dengan
kendaraan bermotor tersebut merupakan jalan yang berupa jalan tanah. Ketika
musim penghujan tiba, jalan tanah tersebut menjadi licin, sehingga membuat
pejalan harus berhati hati agar tidak terpeleset. Penduduk di wilayah ini
sepertinya sudah terbiasa akan keadaan yang ada. Mereka terlihat tidak merasa
bersusah payah untuk hilir mudik.
Beberapa penduduk desa di kecamatan Somagede
dan Kecamatan Sumpiuh, penduduk desa ada yang memilih menanam pohon durian di lahan mereka.
Pada masa masa sekarang, pohon durian banyak sekali permintaan, baik mulai dari
bibit pohon durian, maupun buah durian. Beberapa desa di kecamatan Somagede dan
Kecamatan Sumpiuh Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentra penghasil
durian. Durian yang menjadi andalan adalah durian jenis montong. Durian montong
mempunyai rasa yang enak, dagingnya tebal, berbiji kecil dan bertekstur lembut.
Pada musim buah durian, durian montong banyak sekali yang ingin mencicipinya.
Orang-orang di sekitar wilayah karesidenan Banyumas sangat menyukai durian
montong ini. Banyak juga orang-orang yang berada diluar karesidenan Banyumas
yang menyukainya juga. Banyak juga orang yang berasal dari daerah Yogyakarta
ataupun Jakarta yang menyukai durian montong. Pada musim panen, mereka sengaja
dating untuk membeli durian montong ini.
Letak desa yang berada di daerah pegunungan yang
lahan penduduknya tidak dimungkinkannya dibuat persawahan, penduduk desa cenderung
mengandalkan dari hasil bercocok tanam di lahan tanah mereka. Sebagian dari
mereka memilih untuk menanam tanaman keras. Selain pohon durian dan pohon
kelapa, ada yang menanam pohon karet, pohon albasia, dan tanaman keras lainnya.
Beberapa lahan masyarakat dan perkampungan masyarakat yang berada di pegunungan
Kendeng Selatan masih terisolasi, akses jalannya masih berupa jalan tanah ataupun
jalan makadam. Ada juga sekolah dasar yang terletak di daerah pegunungan yang
akses jalan menuju ke sekolahan masih berupa jalan tanah ataupun jalan makadam.
Ketika musim hujan, menyulitkan masyarakat desa untuk melalui akses jalan tanah
tersebut. Jalan tanah yang basah biasanya licin sehingga menyulitkan kendaraan
yang melalui. Selain jalan tanah yang masih berupa tanah ada jalan yang kanan
kirinya berupa jurang sehingga menambah sulit untuk melalui jalan tersebut.
Belum lagi jika dilalui truk yang bermuatan berat sehingga membuat rusak jalan
tersebut. Pemerintah desa yang berada di daerah pegunungan Kendeng Selatan,
biasanya kesulitan untuk menangani masalah infrastruktur terutama jalan-jalan
tersebut. Kendala yang umum adalah kendala dana yang ada.
Gb.2. Salah satu jalan yang ada dan hamparan persawahan di salah desa
di Kec. Sumpiuh Kab. Banyumas
Kondisi desa yang berada di lembah pegunungan
Kendeng Selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di selatan
pegunungan tak jauh berbeda. Masih banyak infrastruktur yang harus dibangun
untuk memajukan perekonomian masyarakat desa. Masyarakat desa yang berada di
lembah pegunungan Kendeng Selatan baik yang berada di utara maupun yang berada
di selatan pegunungan rata-rata mengandalkan dari hasil pertanian dan
perdagangan. Masih banyak areal persawahan di desa yang berada di lembah
pegunungan Kendeng selatan baik yang berada di utara maupun yang berada di
selatan pegunungan, tetapi masih adanya beberapa saluran irigasi yang perlu
diperbaiki sehingga meningkatkan kemudahan dalam bercocok tanam. Saluran
irigasi yang masih berupa saluaran air yang kanan kirinya tanah seringkali
mengalami kebocoran jika air mengalir, sehingga area sawah yang berada di
sekitar ujung saluran acapkali tidak mendapatkan air. Hal ini sering terjadi
pada masa musim tanam pada musim kemarau. Hal ini biasanya menyebabkan adanya
kondisi yang tidak kondusif dikarenakan adanya air untuk mengaliri sawah yang
dipeributkan, bahkan pernah terjadi suatu pertengkaran hanya gara-gara air
irgasi. Pada musim penghujan, hal ini tidak terjadi karena air biasanya sangat
melimpah.
Gb. 3. Salah satu saluran irigasi yang ada di
desa Sokawera Kec. Somagede Kab. Banyumas
Ada juga terdapat pasar baik desa yang berada
di lembah pegunungan Kendeng selatan baik yang berada di utara maupun yang
berada di selatan pegunungan. Pasar yang ada adalah sebuah pasar tradisional.
Berbagai barang komoditas masuk ke pasar tersebut, dan biasanya berasal dari
daerah sekitarnya. Pasar di daerah Kecamatan Sumpiuh lebih besar dan lebih
ramai dibandingkan pasar yang ada di kecamatan Somagede, karena pasar yang di
kecamatan Sumpiuh terletak pada jalan utama yaitu jalur selatan Jawa Tengah
yang selalu ramai dilalui oleh kendaraan lintas kabupaten bahkan lintas
propinsi. Pasar yang ada diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat
desa di sekitarnya. Hasil pertanian, hasil bercocok tanam dan lainnya yang
berasal dari masyarakat desa bisa dijual di pasar tersebut, untuk itu perlunya
pembangunan infrastruktur yang merata untuk menunjang semua itu. Berbagai upaya telah diusahakan untuk
mendukung memperbaiki perekonomian masyarakat desa. Salah satu cara memperbaiki
perekonomian desa adalah membangun dan memperbaiki infrastruktur yang ada di
desa desa sekitar pegunungan Kendeng Selatan yang berada di wilayah Kabupaten
Banyumas.
No comments:
Post a Comment