Monday, 29 June 2015

ORANG-ORANG DESA YANG TERPILIH

(Bagian kedua)


B.    Motivasi Orang Desa
Motivasi setiap orang pastilah berbeda, dan motivasi kadang berhubungan dengan urusan perut untuk bertahan hidup.hehehe. Dalam bukunya Aang Fetha yang berjudul “Akulah Setan Anda Siapa? Tafsir Imajiner Ayat ayat (tentang) Setan” menyatakan, agar tetap hidup,  manusia harus mengisi perut dengan makanan. Secara alamiah pula, manusia mencari dan menelan makanan bilamana perut terasa lapar. Begitulah taraf paling primitive, tatkala manusia sekadar berusaha bertahan hidup. Dari kebutuhan perutlah, kehidupan manusia menjadi dinamis. Manusia akan berusaha mengumpulkan makanan sebanyak banyaknya, sebagai persiadaan, dengan persiadaan menumpuk untuk jangka panjang.Urusan perutlah bisa menyebabkan suatu pertengkaran, situasi yang tidak nyaman, atau sebaliknya, memnyebabkan kebahagiaan, rasa nyaman dan lingkungan yang damai dengan adanya kesejahteraan yang ada.

Indonesia dikaruniai oleh Tuhan, mempunyai kekayaan alam yang melimpah, khususnya Pulau Jawa. Pulau Jawa dikaruniai tanah yang subur, apapun tanaman yang ditanam mudah tumbuh. Terlihat tanaman padi yang terlihat menguning ketika akan dipanen, pohon buah-buahan yang berbuah pada waktu musin berbuah. Sawah-sawah yang masih terhampar luas, khususnya di Kabupaten Banyumas, menyebabkan pemenuhan kebutuhan akan makanan relative mudah. Namun semua itu jika tidak dibarengin dengan pembangunan infrastruktur akan menyebabkan menghambat pemenuhan kebutuhan perut. Orang menanam padi pasti membutuhkan air. Air yang mengaliri sawah biasanya berasal dari saluran irigasi. Tetapi tidak semua sawah yang menggantungkan air dari saluran irigasi. Sawah yang bertipe tadah hujan adalah salah satunya, sawah ini menggantungkan air hujan untuk mengairi sawah pertanian. Sawah-sawah desa di area sekitar pegunugan Kendeng Selatan masih membutuhkan air yang berasal dari saluran irigasi. Saluran irigasi merupakan salah satu komponen keberhasilan panen padi tersebut, semakin tingkat keberhasilan tinggi maka akan meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
Saluran irigasi yang ada masih terdapat saluran irigasi yang berupa saluran biasa yaitu belum ditangani secara teknis yaitu masih berupa tanah. Hal ini menyebabkan kehilangan air yang besar sehingga sawah yang berada di ujung saluran irigasi kemungkinan tidak memperoleh air irigasi tersebut. Biasanya saluran irigasi yang masih berupa tanah itu merupakan saluran air irigasi tersier. Sawah yang tidak memperoleh air ketika musim tanam membuat petani penggarap sawah berusaha memperoleh air dengan cara lain, salah satunya dengan cara mempompa air dari sungai atau sumber air yang ada. Masyarakat desa yang tidak mempunyai pompa air akan menyewa kepada yang mempunyai pompa air. Petani atau masyarakat yang tidak mampu menyewa pompa air kadang mempunyai cara lain, yaitu dengan cara menyumbat saluran air yang menuju sawah tetangganya sehingga terjadi perebutan air. Perebutan air yang ada menyebabkan rasa yang tidak aman dan nyaman di lingkungan desa, bahkan menyebabkan suatu pertangkaran yang bisa jadi menyebabkan kematian.
Masalah masalah yang ada di bidang pertanian perdesaan merupakan masalah bersama yang harus dicarikan solusinya. Pemerintah pusat sampai pemerintah desa harus bersinergi dengan petani atau masyarakat desa untuk memecahkan persoalan yang ada. Permasalahan yang timbul, salah satunya masalah air, harus segera ditangani. Saluran irigasi yang masih kurang baik diperbaiki sehingga pemenuhan kebutuhan air persawahan tercukupi secara merata. Saluran irigasi, secara umum, dibedakan menjadi 3 kelompok :
1. Saluran irigasi Primer
2. Saluran Irigasi Sekunder
3. Saluran Irigasi tersier.
Masing-masing pengelolaannya berbeda-beda. Saluran Irigasi Primer merupakan wewenang dari Dinas yang ada di kabupaten, sedangkan  saluran irigasi sekunder dan tersier merupakan wewenang dari pemerintahan desa dan kelompok tani yang ada. Program pemberdayaan masyarakat khususnya PPIP menitikberatkan dan menekankan perbaikan saluran irigasi tersier yang membutuhkan adanya perbaikan sehingga dapat dinikmati oleh banyak petani yang sawah mereka membutuhkan air dari air irigasi tersebut.
Infrastuktur lainya yang tak kalah penting adalah jalan. Hasil panen dari sawah membutuhkan alat tranportasi yang membawa hasil tersebut ke tempat penyimpanan ataupun ke tempat pengolahan padi untuk diolah menjadi beras. Infrastruktur jalan sangatlah menunjang untuk memperlancar membawa hasil pertanian itu. Jalan yang tidak bagus merupakan salah satu faktor dari penambahan biaya dari biaya tranportasi, apalagi tidak terdapatnya jalan yang memadai sehingga moda tranportasi tidak dimungkingkan masuk ke tempat penampungan sementara yang ada di sawah penduduk. Biaya biaya yang ada akan berpengaruh dari hasil yang didapatkan oleh para petani atau masyarakat. Apalagi jika harga jual yang rendah dan biaya-biaya yang ada selama bercocok tanam padi sampai panen akan memberatkan petani atau masyarakat desa tersebut. Dengan adanya Infrastruktur terutama jalan dan saluran irigasi, dapat mengurangi biaya-biaya yang timbul sehingga menambah penghasilan petani atau masyarakat desa.
Permukiman penduduk yang ada di sekitar pegunungan Kendeng Selatan, khusus yang berada di dataran tinggi tersebut masih sangat membutuhkan infrastruktur jalan yang layak. Jalan-jalan yang ada masih kita dapati merupakan jalan-jalan yang kurang layak untuk dilaluinya dan membutuhkan perjuangan yang lebih dibandingkan jalan yang ada di daerah lembah pegunungan. Jalan yang masih berupa tanah atau jalan yang sudah dibangun seadanya yaitu salah satunya berupa jalan makadam. Jalan makadam adalah jalan tanah yang pembangunannya dengan cara menyusun batu-batuan diatas tanah. Jalan makadam ini bertujuan untuk memperbaiki tanah yang ada sehingga jalan menjadi rata dan dapat dilaluinya. Jalan makadam ini masih perlu ditingkatkan lagi sehingga membuat nyaman dan aman untuk dilaluinya. Biasanya program pemberdayaan masyarakat khususnya PPIP, disarankan oleh para fasilitator PPIP yang ada untuk untuk meningkatkan jalan tersebut menjadi jalan rabat beton. Jalan rabat beton mempunyai banyak keunggulan antara lain : cara pembuatannya bisa dikerjakan oleh masyarakat setempat, sehingga dapat menambah kesejahteraan masyarakat setempat. Selain itu, masyarakat setempat diharapkan dapat membangun sendiri lingkungannya ketika bantuan dari pemerintah tidak didapati dengan cara swadaya sendiri. Pasca pembangunan infrastruktur jalan rabat beton ini, masyarakat bisa memperbaiki sendiri dan dengan biaya yang murah ketika terjadi kerusakan kerusakan yang ada.
Infrastruktur jalan ini sangatlah dibutuhkan oleh masyarakat desa baik masyarakat desa yang berada di lembah pegunungan dan terutama masyarakat desa yang berada di pegunungan. Mereka dapat menggunakan jalan yang baik untuk pemenuhan kebutuhannya dengan rasa nyaman dan aman. Buah buahan hasil dari pekarangan mereka dapat dengan mudah untuk dijual ke pasar maupun tempat lain yang membutuhkan. Mereka juga dengan mudah pergi mengantarkan keluarga mereka yang sakit, hamil, ataupun yang lainnya ke rumah sakit, puskesmas yang ada. Selama ini masyarakat desa terutama masyarakat yang berada di pegunungan merasa sangat tidak nyaman dan aman ketika ada keluarga mereka yang sakit atau hamil. Mereka membutuhkan perjuangan yang berat untuk mengantarkan ke rumah sakit atau puskesmas, dan mengambil resiko rasa nyaman dan aman mereka sendiri. Hal itu akan dirasakan lebih lebih ketika musim penghujan tiba. Jalan yang ada menjadi licin yang bisa menyebabkan tergelincirnya kendaraan yang melaluinya, tidak jarang dijumpai nyawa merekapun menjadi taruhannya ketika melewati jalan yang ada. Jalan yang ada di pegunungan merupakan jalan yang naik dan turun tajam, ada juga dengan tikungan yang kanan kirinya berupa jurang.
Belum lagi ketika anak anak SD yang sekolahnya berada di pegunungan. Anak anak tersebut memerlukan sebuah perjuangan untuk menimba ilmu, tak jarang dijumpai mereka rela untuk berjalan berkilo kilo meter untuk mencapai sekolah mereka. Guru guru mereka pun yang tempat tinggalnya di lembah pegunungan harus berjuang untuk mecapai sekolah tempat mereka mengajar. Banyak juga kejadian yang terjadi, mereka harus ke rumah sakit atau puskesmas karena jatuh dari kendaraan yang mereka gunakan, atau harus merogoh kocek yang lebih dalam lagi untuk menyewa ojeg mengantar ke sekolah, ataupun harus berjalan kaki berkilo kilo meter. Kondisi yang memprihatinkan inilah membuat salah satu motivasi masyarakat desa sangat antusias untuk membangun infrastruktur jalan yang ada di sekitar mereka.
Program pemberdayaan masyarakat ini sedikit banyak dapat mengurangi masalah-masalah yang terjadi di masyarakat desa. Masih banyak lagi Manfaat dari pemberdayaan masyarakat ini juga menjadi salah satu motivasi masyarakat desa yang mendapatkannya. Beberapa manfaat yang ada antara lain : menjadikan masyarakat itu sendiri menjadi lebih baik dari sebelumnya, masyarakat bisa membuat sebuah perencanaan dan pelaksanaan secara mandiri suatu pembangunan yang ada di desa, masyarakat terlibat aktif dalam proses pemberdayaan masyarakat ini sehingga dapat merasakan secara langsung dari program pemberdayaan masyarakat ini, masyarakat desa khususnya pengurus OMS menjadi lebih berani mengeluarkan pendapat dan dapat menyelesaikan suatu persoalan secara mandiri, dan masih banyak lagi. 

Bersambung....

No comments:

Post a Comment